Washington D.C. – pttogel Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump, kembali menarik perhatian dunia internasional dengan pernyataan kontroversialnya terkait konflik berkepanjangan di Timur Tengah. Dalam wawancara eksklusif yang dirilis media konservatif AS, Trump secara terbuka mendesak Pemerintah Suriah untuk segera membuka jalur rekonsiliasi dan normalisasi hubungan dengan Israel, menyebutnya sebagai “langkah strategis untuk masa depan kawasan”.
Dorongan Perdamaian ala Trump
Trump menegaskan bahwa perdamaian antara Suriah dan Israel akan menjadi “game changer” dalam menciptakan stabilitas di kawasan Timur Tengah yang selama puluhan tahun dilanda perang, konflik sektarian, dan ketegangan politik.
“Jika Suriah ingin membangun kembali negerinya, maka rekonsiliasi dengan Israel adalah langkah besar menuju kemajuan. Dunia sudah lelah dengan perang tanpa akhir,” ujar Trump dalam wawancara tersebut.
Ia juga menyinggung pencapaian pada masa kepresidenannya, termasuk Kesepakatan Abraham (Abraham Accords), yang berhasil mendorong normalisasi diplomatik antara Israel dan beberapa negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.
Respons Internasional dan Potensi Geopolitik
Pernyataan Trump ini memicu respons beragam di panggung diplomasi global. Beberapa pengamat menilai pernyataan tersebut sebagai upaya menghidupkan kembali peran politik luar negeri Trump menjelang pemilu AS 2024, sementara lainnya mempertanyakan kelayakan usulan tersebut mengingat hubungan Suriah dan Israel yang secara historis sangat tegang.
Israel dan Suriah secara teknis masih berada dalam status perang sejak konflik 1948. Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, dan Dataran Tinggi Golan—wilayah Suriah yang diduduki Israel sejak 1967—masih menjadi isu sensitif dalam perundingan apa pun.
baca juga: respons-trump-soal-hadiah-jet-mewah-dari-qatar-jadi-air-force-one
Dinamika di Dalam Negeri Suriah
Di tengah desakan tersebut, Pemerintah Suriah belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun sejumlah analis menyebut bahwa situasi domestik Suriah yang masih rapuh pasca perang saudara dan sanksi ekonomi berat membuat normalisasi dengan Israel menjadi topik yang sangat kompleks secara politik dan sosial.
Pemerintah Bashar al-Assad diketahui memiliki aliansi erat dengan Iran dan kelompok Hizbullah, yang merupakan musuh bebuyutan Israel. Hubungan ini menjadi batu sandungan besar dalam setiap inisiatif rekonsiliasi.
Trump dan Politik Timur Tengah: Warisan dan Kontroversi
Trump selama masa jabatannya dikenal dengan pendekatan langsung dan pragmatis dalam urusan Timur Tengah. Ia secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, serta menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran, langkah-langkah yang menuai pujian sekaligus kritik tajam dari komunitas internasional.
Meskipun demikian, Trump mengklaim bahwa pendekatannya telah menciptakan “realitas baru” di kawasan, dengan lebih banyak negara Arab kini melihat Israel sebagai mitra strategis daripada musuh.
Kesimpulan
Desakan Donald Trump agar Suriah merujuk dan menormalisasi hubungan dengan Israel menjadi isu yang kembali memanaskan perbincangan geopolitik di Timur Tengah. Meskipun tampak ambisius dan idealis, usulan tersebut menghadapi tantangan besar dari segi sejarah, politik domestik, dan kepentingan regional.
Apakah Suriah dan Israel bisa duduk di meja yang sama dalam waktu dekat masih menjadi tanda tanya besar. Namun satu hal yang pasti, pernyataan Trump sekali lagi mengingatkan dunia bahwa isu perdamaian di Timur Tengah tetap menjadi panggung utama dalam dinamika politik global.
sumber artikel: www.theoxfordstore.com